Selasa, 07 Desember 2010

Koksidiosis atau berak darah pada ayam bangkok

Koksidiosis disebut juga sebagai berak darah adalah penyakit parasiter yang menimbulkan gangguan terutama pada saluran pencernaan bagian aboral. Angka kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90%.


PENYEBAB PENYAKIT

Kosidiosis disebabkan oleh koksidia yaitu parasit yang terdiri dari 1 sel (protozoa) dari genus Eimeria. Terdapat 12 macam spesies Eimeria yang menyerang ternaka ayam, yaitu E. tenella, E. necatrix, E. brunetti, E. acerveulina, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. praecox, E. hagani, E. tyssarni, E. myonella, dan E. gallinae. Pada umumnya hanya 3 type yang menimbulkan masalah pada ayam yaitu, E. tenella, E. necatrix dan E. acervulina. Setiap spesies akan menyerang bagian-bagian tertentu dari usus ayam demikian juga luka yang ditimbulkan akan berbeda-beda. E. tenella menyerang usus buntu . E. necatrix dan yang lainnya menyerang usus halus dan anus.


GEJALA PENYAKIT

Gejalla klinis yang disebabkan oleh parasit ini bervariasi tergantung umur hewan yang terserang dan spesies parasit yang menyerang. Gangguan umum yang dapat dilihat adalah nafsu makan menurun , nafsu minum meningkat, hewan menjadi kurus, depresi, bulu kusut dan pucat.

Infeksi E. tenella pada umumnya akut, terjadi berak darah dan dapat menimbulkan kematian. Infeksi E. maxima menyebabkan feses mengandung eksudat yang mukoid berwarna kemerahan dan bercampur bintik-bintik darah.

Jika penyebabnya E. tenella mak pada bangkai ayam yang dibedah akan didapatkan sekum membesar dan berisi darah atau perkejuan yang bercampur darah. Sedangkan spesies-spesies Eimeria lainnya menimbulkan kelainan berupa penebalan dinding usus yang disertai peradangan yang bersifat kataralis sampai dengan haemorrhagis.

DIAGNOSA LABORATORIUM

Pemeriksaan mikroskopis secara natif dari mukosa usus.


PENULARAN PENYAKIT

Penyakit menyerang secara horizontal dari aym sakit ke ayam sehat.Ayam yang menderita koksidiosis akan mengeluarkan koksidia dalam bentuk ookista melalui kotorannya. Setelah 1-2 jam pada lingkungan yang cocok (lembab , beroxigen dan pada suhu 20-30 derajat C), ookista siap menginfeksi ayam sehat. Ayam sehat yang makan ookista infektif akan menampakkan gejala sakit setelah beberapa hari yang tergantung kepada spesies yang menginfeksi. Ayam yang sakit ini juga akan mengeluarkan ookista , demikian seterusnya hingga ayam dalam satu kandang atau satu peternakan dapat terinfeksi semua. Kematian dapat terjadi dari saat ayam terinfeksi sampai ayam menunjukkan gejala sakit.

PENGENDALIA PENYAKIT

Pencegahan :
  1. Melakukan sanitasi kandang ( kandang dibersihkan ,dicuci dan disemprot dengan Antisep, Formades dan Sporades), membatasi tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk kelingkungan kandang.
  2. Peralatan peternakan (tempat ransum, tempat minum,dll), dicuci sampai bersih. Rendam minimal 30 menit dalam Medisep 15 m/10 liter air, dilakukan 4 hari sekali. Majukan dan mundurkan jadwal desinfeksi jika harinya bertepatan dengan jadwal vaksinasi.
  3. Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi ayam, jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, litter jangan berdebu dan terlalu lembab. Ventilasi kandang cukup
  4. Beberapa cara mencegah koksidiosis yang dapat dilakukan :
  • Memakai koksidiostat dalam ransum.
  • Vaksinasi.
  • Pemberian obat pada waktu-waktu tertentu untuk memutus siklus hidup penyebab penyakit dan memberikan kesempatan terbentuknya kekebalan.

Pengobatan :

Antikoksi, coxy, Sulfamix, Therapy, Duoko, Koksidex (pilih salah satu dan berikan sesuai aturan pakai). Berikan Vita Stress 4-5 hari setelah pemberian obat selesai dilakukan.
 
Central Bangkok Farm Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template