Namun harus diakui bahwa flock mating kurang begitu cocok untuk ayam bangkok, karena 2 atau 3 pejantan pada kandang yang sama biasanya bertarung. Sekalipun sejkak kecil mereka sudah saling mengenal, tetapi dalam kehidupan dewassa hukum rimba pun berlaku, siapa paling kuat akan memenangkan segala bentuk kompetisi dalam linhgkungan yang sama. Akibatnya, hanya pejantan yang paling kuat saja yang bisa mengawini betina, sedangkan yang lainya harus berlari kian kemari. Ketika kebutuhan biologis sudah mendesak dan ingin kawin, ia pasti diganggu ayam yang paling kuat tadi. Itulah hukum rimba yang selamanya akan terjadi dalam kehidupan sosial ayam dan beberapa jenis ternak lainya.
Penggunaan pejantan lebih dari satu ekor juga menyulitkan peternak dalam mendeteksi kemampuan setiap pejantan, sehingga kualitas bibit sulit ditentukan. Apabila telur fertil menetas, kita juga tidak tahu pejantan mana yangberhasil membuahi telur tersebut.





