Beberapa peternak kelihatanya lebih suka menggunakan sistem pen matting, yakni satu pejantan untuk mengawini 5-6 ekor betina. Dengan cara seperti ini, kompetisi diantara pejantan dapat dihindari. Lebih dari itu, kesuburan dan kemampuan seksual ayam jantan dapat diketahui secara pasti. Hanya saja, tingkat fertilitas telur pada sistem ini relatif rendah daripada flock matting, karena pejantan tidak disukai pasanganya atau justru ada sebagian betina yang tidak disukai pejantan itu sendiri.
Pada umumnya pejantan lebih menyukai betina yang mempunyai warna bulu mirip dengan dirinya. Oleh karena itu seorang peternak perlu memperjatikan kecenderungan sperti itu agar tercipta iklim perkawinan yang baik dalam kandang tersebut.
