Penyebab:
- bakteri salmonella pullorum
- melalui telur tetas dari induk yang terkena berak kapur
- mesin tetas yang kurang bersih dapat menyebabkan telur-telur didalamnya kemasukan kuman penyakit.
- tempat pakan, air minum dan kandang yang kurang bersih.
- ayam menjadi pucat, lemah, lesu dan mudah mengantuk.
- ayam kelihatan seperti kedinginan, bulunya menjadi kusam dan sering berdiri.
- sayap terkulai kendur dan menggantung.
- anak ayam yang terkena gejala penyakit berak kapur bergerombol dibawah lampu pemanas. Mata sering terpejam, sayap terkulai lemas dan posisi tubuh sering menunduk.
- nafsu makan berkurang, kotoran yang keluar agak cair dan berwarna keputih-putihan seperti kapur. Oleh sebab itulah pullorum juga sering disebut dengan berak kapur.
- apabila tidak segera diobati pada hari ke 4 atau hari ke 11 ayam tersebut akan mati.
- penyakit berak kapur dapat menyerang ayam dari semua umur, namun lebih sering terjadi pada ayam umur 1 hari hingga 3 minggu. Pada masa-masa ini kematian yang terjadi cukup tinggi.
- bagian tubuh yang diserang adalah saluran pencernaan.
- jantung dan empedu benjol-benjol serta banyak dijumpai adanya bercak-bercak putih. Kadang-kadang hati dan limpanya membengkak.
- kemampuan bertarung rendah
- ayam ayng sudah pernah mengidap penyakit ini, didalam tubuhnya tetap terdapat bakteri salmonella pullorum sehingga kuarang baik jika digunakan sebagai bibit.
- Secara fisis. kandang berikut peralatanya harus selalu bersih bahkan kalu perlu disucihamakan.Telur tetas hendaknya dipilih dari induk yang benar-benar sehat. Mesin tetas sebelum digunakan harus disucihamakan.
- Secara mekanis. Tidak mengambil induk jantan dan betina yang pernah terserang berak kapur.
- Secara kimiawi. Dapat diberikan antibiotik untuk pengobatan.